Tampilkan postingan dengan label Toleransi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Toleransi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Oktober 2015

PCINU Yaman Sukses Helat Konfercab Perdana

Tarim, Santriwati Cantik. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Yaman sukses menghelat Konferensi Cabang (Konfercab) Istimewa pertama. Acara digelar di Auditorium Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Al-Ahgaff, Tarim, Hadhramaut, pada Kamis (11/10).

Tema yang diangkat dalam pertemuan tersebut adalah Memperkokoh Pribadi Aswaja di Tengah Tantangan Global. Acara yang berlangsung sejak pukul 18.30 waktu Yaman tersebut dihadiri oleh sekitar 70 warga Nadhliyyin yang menjadi delegasi dari tiga wilayah : Hadhramaut, Hudaidah, dan Zabid. Ini adalah Konfercab Istimewa yang pertama sejak PCINU Yaman didirikan pada 19 Desember 2009.

PCINU Yaman Sukses Helat Konfercab Perdana (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Yaman Sukses Helat Konfercab Perdana (Sumber Gambar : Nu Online)


PCINU Yaman Sukses Helat Konfercab Perdana

Dalam acara yang dibuka oleh perwakilan KBRI Sanaa, Achmad Zainal Huda tersebut, dibahas beberapa agenda penting, antara lain sidang laporan pertanggungjawaban pengurus masa khidmah 20092012, sidang pembahasan program kerja, rumusan organisasi, dan pemilihan rais syuriyah dan ketua tanfidziyah yang baru.

Santriwati Cantik

Diantara revisi yang diputuskan dalam sidang, adalah perubahan masa khidmah dari tiga tahun menjadi dua tahun. Sebelum Konfercab dimulai, diadakan tahlil bersama memperingati 1000 hari kewafatan Gus Dur.

Hamzah Iklil, mahasiswa Fakultas Syariah tingkat empat Universitas Al-Ahgaff asal Rembang, terpilih menjadi ketua tanfidziyyah menggantikan Muhammad Alam Hakim. Sedangkan posisi rais syuriyah, kini dinahkodai oleh Muhammad Zuhair, pelajar senior Ribath Tarim, setelah sebelumnya diisi oleh Ahmad Badrut Tamam.

Santriwati Cantik

Dalam sambutan serah terima jabatannya, Alam Hakim berharap besar agar pengurus baru yang terpilih bisa melanjutkan estafet perjuangan Nadhlatul Ulama di Yaman. Bahkan, lanjut Alam, eksistensi PCINU Yaman harus lebih dirasakan oleh warga Nadhliyyin khususnya, dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Hal ini, imbuh Alam, salah satunya bisa diwujudkan melalui sikap pro-aktif PCINU dalam menanggapi permasalahanpermasalahan krusial yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia akhirakhir ini. Ia lantas menyebutkan beberapa problem sosial keagamaan yang kini sedang semarak di tanah air; seperti radikalisasi pemikiran, upaya pelemahan KPK yang dilakukan beberapa oknum pemerintah, serta upaya Islamisasi pemimpin non-Muslim secara paksa oleh salah satu kelompok Islam yang dinilai bertentangan dengan nilai Aswaja.

"PCINU Yaman harus lantang menyuarakan paham Islam Ahlusunnah wal Jamaah ke seluruh elemen masyarakat! tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa sudah saatnya PCINU Yaman memperluas jaringan dalam upaya melaksanakan kiprahnya di dunia Internasional. Meski masih berusia sangat muda, ia sangat optimis bahwa PCINU Yaman akan mampu terbang lebih tinggi.

Sedangkan Achmad Zainal Huda, dalam sambutannya mewakili KBRI Sanaa, lebih menghimbau agar PCINU Yaman memainkan perannya dalam meneguhkan identitas ke-Indonesiaan.

Para pengurus PCINU, imbuh Pak Huda, harus senantiasa merefleksikan perjuangan para pendiri NU yang telah berandil besar dalam memerdekakan Republik Indonesia. Saya berharap dari PCINU Yaman akan terlahir figur-figur nasionalis-agamis yang baru, ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Yaman adalah salah satu negara yang menjadi tujuan para pelajar Indonesia menuntut ilmu di Timur Tengah. Bahkan jumlah mahasiswa Indonesia di Yaman terbanyak kedua setelah Mesir. Selain itu juga ada ribuan santri tanah air yang tersebar di puluhan ribath dan maahid.

Dari keseluruhan pelajar Indonesia yang berada di Yaman, 80 % lebih merupakan para santri jebolan pesantren NU. Dengan demikian, Konfercab Istimewa perdana PCINU Yaman ini diharapkan mampu menghidupkan kembali semangat kabangkitan Ulama di negeri seribu wali tersebut.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Dzul Fahmi

Dari (Internasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/40250/pcinu-yaman-sukses-helat-konfercab-perdana

Santriwati Cantik

Kamis, 23 Juli 2015

Ketika Perbedaan Jadi Proyek Hoax Adu Domba di Medsos

Contoh berita hoax Nusron Wahid Santriwati Cantik - Ini bukan cerita tentang tokoh tertentu, tapi sekadar contoh dua tokoh yang sering jadi "proyek" media sosial (medsos), yakni Nusron Wahid dan KH Ahmad Musta'in Syafi'ie dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

"Kalau Peserta Aksi 212 (2-12-2016) Lebih dari Seribu Orang Ludahi Muka Saya....". Begitu ungkapan Nusron yang jadi viral. Bahkan ada viral yang sama tapi diberi capture "detikcom". Nah, Nusron dan detikcom sama-sama membantah.

Nusron bilang kalau dia tidak pernah ngomong seperti itu. Detikcom juga bilang tidak pernah menampilkan foto dan pernyataan Nusron seperti itu. Artinya, semuanya hanya "tempelan". Dampaknya? Akal jadi tidak waras. Itulah adu domba.

Contoh adu domba yang lain. Pernyataan KH Ahmad Musta'in Syafi'ie (Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur) yang berjudul "Dahsyatnya Energi Al-Maidah 51". Pernyataan itu diluruskan asisten KHA Musta'in Syafi'ie, yakni Masrukhin.

Katanya, Kiai Musta'in tidak pernah membuat surat itu. Anehnya, surat adu domba antara ulama dengan PBNU yang dibuat atas nama Kiai Mustain itu bukan hanya sekali ini beredar di medsos. Tapi beberapa orang terprovokasi untuk yakin. Itulah adu domba.

Baca: Bongkar Hoax "Energi Al Maidah 51" yang Dibuat Atas Nama KH Mustain Syafii Jombang.

Sejatinya, perbedaan pendapat itu merupakan hal biasa yang terjadi sejak para pendahulu negeri ini. Bung Karno sudah biasa berbeda pendapat dengan Bung Hatta, namun saat Bung Hatta menikah pun, Bung Karno datang.

Sebaliknya, saat Bung Karno sakit, Bung Hatta juga menjenguk, meski dicegah sejumlah orang. Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari juga biasa berbeda pendapat dengan tokoh NU lainnya, KH Wahab Chasbullah. Bahkan perbedaan soal beduk cukup melegenda. .

Tokoh Muhammadiyah Hamka juga biasa berbeda pendapat dengan Bung Karno. Dan, banyak lagi. Sebuah beda pendapat yang minus dosa. Baca juga: Buya Hamka Tinggalkan Qunut Untuk Keharmonisan

Baca juga: Bung Hatta Kutuk Cara Orde Baru Perlakukan Soekarno Saat Sakit.

Dulu, beda pendapat itu digunakan untuk memahami orang lain, karena beda pendapat dianggap sunnatullah dan bahkan kemajemukan juga dianggap takdir-Nya. Sekarang, beda pendapat justru digunakan untuk menyalahkan, mencurigai, mengkafirkan, membid'ahkan, membenci, dan sejenis itu.

Gawatnya lagi, beda pendapat itu kini menemukan "sarana" berbentuk media sosial yang akhirnya beda pendapat itu untuk "adu domba" seperti dialami Nusron, Kiai Mustain, Prof Syafii Maarif, Gus Mustofa Bisri, dan sebagainya. Ya, hoax tapi targetnya untuk provokasi.

Jika dicermati "proyek" adu domba dalam medsos itu agaknya ada unsur kesengajaan dan ada target tertentu, karena bahasa yang digunakan mirip, pelakunya juga sepertinya punya target orang atau lembaga yang sama, karena pihak yang menjadi sasaran "proyek" itu juga selalu itu-itu saja.

Momentum yang dipakai adalah penistaan Al-Quran (sebenarnya juga kitab suci Kristiani) yang menghasilkan dua cara penyikapan yakni cara hukum (persuasif) dan cara massa (411 dan 212). Masalahnya, cara massa menyikapi dengan menyalahkan pihak dengan cara lain yang seolah salah total. Jadi, beda itu biasa, kok diadu domba?

Boleh jadi, cara hukum (persuasif) tidak sepopuler cara massa. Tapi, keduanya sama-sama bisa untuk mendorong hasil yang sama (seperti anti penistaan Al-Quran, penetapan tersangka, membuat rakyat tidak memilih pemimpin tertentu, dan sebagainya).

Kalau hasilnya sama, kenapa bisa menyalahkan pihak lain? Apa cara massa itu tidak justru membuat orang mudah pakai massa untuk menghalalkan kepentingannya dan main klaim? Bukankah Tuhan mementingkan keihlasan, substansi, niat dan hati?

Hati-hati, ada "proyek" yang sengaja dilakukan untuk memberangus orang atau lembaga tertentu dalam waktu 10-15 tahunan. [Santriwati Cantik/ emy]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/ketika-perbedaan-jadi-proyek-hoax-adu-domba-di-medsos.html

Minggu, 25 Agustus 2013

Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia

Jakarta, Santriwati Cantik. Indonesia akan menerima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Prof Dr Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb beserta Majelis Hukama Al Muslimin, sebuah organisasi internasional independen, yang saat ini diketuai olehnya. Rombongan ini dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad (21/02) malam, dan akan disambut oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Pelaksana Tugas Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMA) yang juga Sekjen Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI), Muchlis M Hanafi mengatakan, kunjungan ini sangat penting dalam rangka mempererat hubungan antara kedua negara, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan, dan dakwah keagamaan. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, terang Muchlis, Ahad (21/02) sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id.

Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)


Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia

Kunjungan Grand Syekh Al Azhar ini juga penting dalam mempererat hubungan antara masyarakat Muslim Indonesia dengan Al-Azhar. Menurut Muchlis, dalam konstitusi Mesir, Al-Azhar merupakan lembaga keislaman yang bersifat independen dan memiliki kewenangan melaksanakan seluruh kegiatan keislaman. Al-Azhar merupakan rujukan utama dalam ilmu keagamaan dan urusan keislaman yang bertanggung jawab melaksanakan dakwah serta menyebarkan ilmu keagamaan dan Bahasa Arab di Mesir dan dunia internasional.

Syekh Al-Azhar bersifat independen, tidak bisa dijatuhkan dan pemilihannya dilakukan oleh Dewan Ulama Besar yang diatur undang-undang, jelasnya.

Santriwati Cantik

Santriwati Cantik

Muchlis mencatat bahwa sejak abad ke-19 (1850-an), sudah ada mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang didirikan oleh Dinasti Fatimiyah pada 969 M ini. Saat ini, sekitar 4000 an mahasiswa Indonesia sedang belajar di sana dengan beasiswa Al-Azhar, tuturnya.

Signifikansi lainnya dari kunjungan ini, kata Muchlis, adalah karena Al-Azhar merupakan pilar penting dalam menyebarkan pemahaman Islam moderat. Peran Al-Azhar bagi penyebaran Islam yang moderat di Indonesia perlu didorong dan diperkuat.

Kunjungan Ahmad Ath-Thayyeb selaku Grand Syekh Al-Azhar kali ini adalah yang pertama ke Asia Tenggara. Dari Indonesia, Grand Syekh akan menyampaikan pesan-pesan dan seruan perdamaian dan kemanusiaan untuk dunia.

Profil Syekh Ahmad Ath-Thayyeb

Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb al-Asyari, al-Maliki, al-Khalwati. Al-Asyari adalah mazhab akidahnya, Maliki mazhab fikihnya, dan Khalwati tarekat Sufi tempatnya bernaung. Beliau lahir di Qena, Mesir, pada tahun 1946. Silsilah nasabnya sampai kepada Hasan bin Ali bin Abu Thalib.

Jabatan yang diemban saat ini adalah al-Imam al-Akbar (Imam Terbesar) Syaikh Al-Azhar (dalam bahasa selain Arab biasa disebut Grand Syaikh); pimpinan tertinggi institusi Al-Azhar, Mesir sejak 2010, menggantikan Almarhum Prof Dr Muhammad Sayyid Thanthawi. Jabatan ini penetapannya berdasarkan keputusan presiden, dengan masa jabatan seumur hidup. Menurut aturan protokol, jabatan ini setara perdana menteri. Sejak 2014, beliau juga dipercaya memimpin Majelis Hukama al-Muslimin, sebuah organisasi internasional independen yang menghimpun para tokoh ulama lintas negara, berhaluan moderat, dan bertujuan mengukuhkan perdamaian di dunia Islam.

Sebelum menjadi Syaikh al-Azhar, Syekh ath-Thayyeb menjabat sebagai: Rektor Universitas Al Azhar (2003 2010), Mufti Negara (2002 2003), Anggota Lembaga Riset al-Azhar, Majma al-Buhuts al-Islamiyah, dan Anggota Dewan Tertinggi Tarekat Sufi. Beliau juag tercatat sebagai dekan Fakultas Studi Islam di Aswan dan Fakultas Teologi Universitas Islam Internasional di Pakistan, serta mengajar di universitas-universitas di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Red: Mukafi Niam

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/65934/grand-syekh-al-azhar-kunjungi-indonesia

Santriwati Cantik

Sabtu, 24 September 2011

Ribuan Masyarakat Peringati Haul Gus Dur di Kudus

Kudus, Santriwati Cantik. Ribuan masyarakat Kudus dan sekitarnya memperingati haul tiga tahun wafatnya presiden keempat KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Gedung Jamiyah Hujjah Kudus (JHK), Ahad (23/12) malam. Sejak maghrib , mereka yang terdiri laki-laki dan perempuan sudah berduyun-duyun memenuhi aula dan halaman parkir gedung haji tersebut.

Kegiatan bertajuk parade pluralisme dan pengajian kebangsaan mengenang 3 tahun wafatnya Gus Dur ini, diawali tahlil bersama dipimpin Mustasyar PBNU KH.Syaroni Ahmadi. Para jamaah yang hadir dengan penuh haru mengenang sosok Guru bangsa ini secara seksama dan khusuk mengikuti seluruh rangkaian acara mulai pembacaan tahlil, Sholawat nabi, menyanyikan Indonesia Raya dan mauidhoh hasanah.

Diantara jamaah, puluhan kiai, ulama dan umaro serta sejumlah tokoh lokal dan nasional terlihat hadir . Antara lain putri Gus Dur Alissa Wahid, Katib PBNU KH.Yahya Tsaqub, Dubes Aljazair Niam Salim, Ketua Umum PP GP Ansor H Nusron Wahid, Ketua LPTNU Noor Ahmad, Pengasuh Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo KH Ali Mashoeri dan Habib Luthfi bin Yahya.

Ribuan Masyarakat Peringati Haul Gus Dur di Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)
Ribuan Masyarakat Peringati Haul Gus Dur di Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)


Ribuan Masyarakat Peringati Haul Gus Dur di Kudus

Putri Presiden keempat Alissa Wahid yang hadir mewakili keluarga Gus Dur mengapresiasi pelaksanaan peringatan haul Gus Dur ini. Dalam sambutannya, Alissa mengatakan kegiatan ini sebagai bukti aktifis generasi muda NU menjadi murid Gus Dur yang luar biasa dan akan meneruskan perjuangannya.

"Sesungguhnya hadiah terbesar bagi keluarga kami bukanlah gelar dari negara atau sanjungan di koran-koran kepada Gus Dur melainkan penghargaan terbesar itu adalah doa untuk Gus Dur," tandas Alissa dengan berkaca-kaca.

Santriwati Cantik

Ia menandaskan memperingati haul Gus Dur atau ulama lainnya bukan untuk memuja-muja sosoknya tetapi dimaksudkan mengenang dan mendoakannya.

"Dengan demikian kita mampu mengambil inspirasi dan teladan dari perjuangan beliau yang ditunjukkan sepanjang hidup bagi kita," imbuhnya.

Santriwati Cantik

Katib PBNU KH.Yahya Tsaquf mengutarakan biasanya peringatan haul seorang kiai atau ulama hanya dilaksanakan di kediaman atau pesantrennya. Namun, haul Gus Dur diadakan di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

"Hal ini membuktikan beliau (Gus Dur) adalah sosok yang sholih karena kita memperingati haul ini untuk mendapatkan barokah dari cucu KH.Hasyim Asyari ini," tegasnya.

Selain Gus Yahya, Pengasuh pesantren Bumi Sholawat KH. Ali Masyhuri dan Rais am Jamiyah Ahluththariqoh an Al Mutabarah an Nahdliyyah Habib Luthfi juga menyampaikan mauidhah hasanah.

Peringatan Haul yang diadakan PC GP Ansor Kudus ini dan didukung badan otonom NU lainnya seperti IPNU, IPPNU,PMII, Matan dan Fatayat NU ini berakhir pada pukul 00.30 yang ditutup dengan doa oleh Habib Luthfi bin Yahya.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/41420/ribuan-masyarakat--peringati-haul-gus-dur-di-kudus

Senin, 28 Februari 2011

NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya

Santriwati Cantik - Sebetulnya memahami aksi 112 simpel saja: emosi umat saat 411 dan 212 (November-Desember) sudah reda. Sementara, Ahok elektabilitasnya naik lagi (Januari-Februari).

Umat Islam Indonesia itu pemaaf, cinta damai, cepat melupakan. Makanya dibikin cara untuk membangkitkan emosi massa lagi agar tidak mau memilih Ahok.

NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya - Santriwati Cantik
NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya - Santriwati Cantik


NU Itu Koentji: Kemana Suara Nahdliyyin, Disitulah Kandidat Akan Berjaya

Tapi isunya apa? Tempo hari mereka hampir berhasil menggoreng isu ahok menghina Kiai Ma'ruf. Tapi NU dan Kiai Ma'ruf menunjukkan kelasnya. Gagal deh.

Mereka berusaha keras menjaga spirit 212 dengan Subuh berjamaah, koperasi 212 dan lainnya, tapi kok elektabilitas Ahok tetap naik. Kenapa?

Santriwati Cantik

Ibarat maraton, masa kampanye ini panjang. Mereka cuma sukses sprint lari kencang dua bulan pertama. Setelah itu umat capek ribut terus.

Kalau Ahok dan timsesnya tidak bikin blunder lagi, kemungkinan masuk putaran kedua cukup besar. Susah buat satu putaran sih.

Celakanya, AHY malah disalib Anies setelah Anies sowan ke Habib Rizieq. Mereka rebutan massa yang sama. Turunnya AHY berarti naiknya suara Anies.

Santriwati Cantik

Pas momentum aksi 411 dan 212, isunya mereka adalah membela Al-Qur'an. Namun setelah persidangan Ahok dimulai, mereka kehilangan isu yang bisa membangkitkan emosi umat.

Sikap Ketum PP Muhammadiyah dan Rais Am/Ketum MUI yang tidak mendukung aksi 112, adalah pukulan berat buat mereka, ditambah Habib Rizieq yang sedang tiarap untuk saat ini.

Nah, di ronde terakhir Pilkada, perebutan suara ada di tangan warga dan santri NU. Kemana suara mereka bergerak, disitulah kandidat akan berjaya.

Di sinilah kita paham kenapa ada fenomena #mendadakNU dan #MendadakSantri belakangan ini. Suka tidak suka, NU itu koentji untuk bangsa ini.

Mudahnya begini, fenomena #MendadakNU dan #MendadakSantri itu upaya untuk bikin goal di masa injury time sebuah pertandingan.

Harapan kita bersama tentu biarkanlah rakyat Jakarta memilih dengan tenang dan jernih serta damai untuk nasib mereka 5 tahun ke depan. Ayuk ngopi! [Santriwati Cantik

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/nu-itu-koentji-kemana-suara-nahdyyin-disitulah-kandidat-berjaya.html

Sabtu, 13 Februari 2010

Multaqo Sufi Mundur Maret

Pekalongan, Santriwati Cantik. Multaqo Sufi Al Alami yang direncanakan akan dilangsungkan 27 Januari mendatang, akhirnya diputuskan mundur pelaksanaannya pada bulan Maret 2013 mendatang.

Mundurnya kegiatan pertemuan ulama sufi internasional pada bulan Maret diputuskan setelah anggota Majelis Tasis menggelar rapat khusus pekan kemarin di Hotel Nirwana Pekalongan Jawa Tengah yang dihadiri oleh 9 delegasi ulama tasawuf dari berbagai penjuru dunia.

Multaqo Sufi Mundur Maret (Sumber Gambar : Nu Online)
Multaqo Sufi Mundur Maret (Sumber Gambar : Nu Online)


Multaqo Sufi Mundur Maret

Habib Muhammad Luthfy bin Yahya Rais Am Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mutabarah An Nahdiyyah mengatakan, pertemuan perwakilan ulama tasawuf telah menghasilkan beberapa keputusan antara lain mengundang ulang pada ulama luar negeri yang akan menjadi delegasi, menjadwal ulang kegiatan multaqo sufi al alami. Keputusan lain ialah membentuk tim kecil yang terdiri dari ulama Indonesia dan luar negeri untuk melakukan berbagai persiapan multaqo.

Santriwati Cantik

Dikatakan, salah satu keputusan penting ialah menunjuk dirinya sebagai Ketua para ulama sufi tingkat internasional, akan tetapi secara resmi baru akan dideklarasikan pada acara multaqo sufi yang akan berlangsung Maret mendatang.

Santriwati Cantik

Menurut Habib Luthfy, penunjukan dirinya sebagai Ketua Ulama Sufi Internasional merupakan sebuah kepercayaan dunia internasional atas kiprah ulama Indonesia khususnya ulama tasawuf. Tentu kepercayaan ini merupakan amanat yang harus dijalankan dengan sungguh sungguh, untuk membantu masyarakat dunia internasional yang saat ini sedang bergolak, khususnya di negara negara jazirah arabia.

"Mandat ini sungguh berat bagi saya, akan tetapi demi tercapainya perdamaian dunia, khususnya di wilayah semenanjung arabia, saya dengan mengucap bismillah siap menerima amanah ini," ujar Habib Luthfy.

Kegiatan Multaqo Sufi Al Alami sempat mengalami beberapa perubahan waktu pelaksanaan, akan tetapi dengan berbagai pertimbangan yang ada, maka acara ini diundur pelaksanannya pada bulan Maret mendatang.

Redaktur : A. Khoirul Anam

Kontributor: Abdul Muiz

Dari (Internasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/41989/multaqo-sufi-mundur-maret

Santriwati Cantik

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Santriwati Cantik sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Santriwati Cantik. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Santriwati Cantik dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock