Tampilkan postingan dengan label Pustaka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pustaka. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 November 2016

Merah Putih Ditambahi Kalimat Tahlil Itu Bidah Makar ala Khilafah Dhalalah

Santriwati Cantik - Soal bendera merah putih yang ditulis atau dicorat-coret oleh salah satu pria beberapa waktu lalu memang sungguh memprihatinkan. Yang kontra menyalahkan-nyalahkan pihak kepolisian karena dianggap reaktif dan tidak berdasar, sementara yang pro, pria itu memang harus mendapatkan pelajaran berharga.

Banyak kasus bendera mereha putih ditulisi macam-macam. Sebetulnya tidak masalah jika niat menulis di bendera merah putih itu bukan makar. Tentang hal ini, Santriwati Cantik mendapatkan keterangan dari KH Abdul Mun'im DZ, wakil Sekjend PBNU.

Ia menulis, grafiti dalam bendera merah putih di beberapa tempat mungkin bentuknya sama, yakni sama-sama menambah lambang negara atau mencorat-coretnya, motifnya bisa dibedakan, ada yang Sunnah, karena sebagai ekspresi cinta tanah air, ada yang makruh karena digunakan untuk motif sempit dan ada pula yang haram karena bermaksud mau mengubah haluan NKRI berdasarkan Pancasila ini, ini bagian dari gerakan subversif (makar) kepada negara.

Pelaksana dan penegakan hukum selalu melihat motif dalam menentukan hukum. Polisi sebagai penegak hukum, dibantu para ahli dan ulama yang tahu tentang anatomi politik, bisa mengetahui motif para pembuat grafiti tersebut yang sengaja dibuat oleh pria yang konon hafal Al-Qur'an tersebut.

Kelompok pertama (sunnah) bermotif seni, kelompok kedua (makruh) bermotif politik. Tetapi kelompok ketiga yang menuliskan kalimat thoyyibah atau tahlil, itu bermotif subversif. Hal itu bisa dilihat dari siapa yang membuat, siapa pendukungnya dan siapa pembelanya. Bukan yang lain, mereka adalah para pendukung Khilafah Islamiyyah yang ingin mengganti Pancasila dan NKRI.

Betul, kalimat tahlil tertulis dalam bendera, tapi mereka bisa saja para pembenci syiar kalimat tahlil, yakni tradisi Tahlilan. Apalagi ada logo pedang di bawah kalimat tahlil, kalimat thayyibah itu. Anda tentu tahu negara mana yang menggunakan lambang bendera dengan kalimat suci tersebut yang dibawahnya ada pedang. Ini bid'ah dholalah sebagai warga negara.

Karena itulah, subversif dalam kasus pria perusuh bendera merah putih Indonesia tersebut, bisa saja menjadi haram mugholladah (berat) karena selain ingin mengganti negara NKRI jadi khilafah sejak dari niat, mereka juga sengaja menggunakan simbol negara lain untuk lambang negara kita, Indonesia, dan itu sangat politis. Ini jelas makar kuadrat.

Jadi, yang dilarang dan diperkarakan oleh polisi itu bukan kalimat thayyibah, tetapi orang yang menyalahgunakan kalimat tauhid tahlil tersebut utk tujuan subversi, makar terselubung. Sementara, umat Islam Indonesia, khususnya warga NU, telah terikat oleh kesepakatan suci bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam Pancasila dan NKRI. Janji ini wajib ditepati sebagai Amanah dan wafa bil 'ahdi (menepati perjanjian). [Santriwati Cantik]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/merah-putih-ditambahi-kalimat-tahlil-itu-bidah-makar-ala-khilafah-dhalalah.html

Sabtu, 30 Juli 2016

Cara Maki-Maki ke Gus Mus Sesuai Saran Beliau

Santriwati Cantik - Setelah dibully oleh netizen akibat ulahnya menghina KH Mustofa Bisri (Gus Mus), Pandu Wijaya (Probolinggo) bersama dua orang lainnya, yakni Bahtiar (Pemuda asal Tegal) dan Hasan Albetas, sowan ke rumah beliau di Leteh Rambang, Jumat (25/11/2016) sore.

Cara Maki-Maki ke Gus Mus Sesuai Saran Beliau
Cara Maki-Maki ke Gus Mus Sesuai Saran Beliau


Ini berita penghinaan Pandu Wijaya: Menghina Gus Mus "Bid'ah Ndasmu", Karyawan Adhi Karya Ini Diburu!

Dalam sehari, Gus Mus menerima tamu yang telah menghinanya. Ya, ketiga nama di atas tercatat pernah melakukan penghinaan kepada Gus Mus di media sosial. Jika Pandu Wijaya menghina secara kasar menggunakan bahasa Jawa, "Bid'ah Ndasmu", maka Hasan Albetas menyebut "Mukamu aja bidah mus" dalam akun Facebooknya. Ini cepretan status Hasan Albetas:

Status Hasan Albetas yang menhina Gus Mus

Begitu juga dengan Bahtiar Prasojo. Anak Tegal ini datang sowan ke Leteh karena mengaku salah telah menghina Gus Mus, tokoh sangat dihormati warga NU seluruh dunia. Dalam akunnya, ia menyebut kasar Gus Mus sebagai orang yang tidak layak disebut kiai dan gus. Ini status kasarnya.

Status Bahtiar Prasojo yang menghina Gus Mus Setelah sowan, Bahtiar membuat status di akun Facebooknya Bahtiar Prasojo yang berisi pesan dari Gus Mus. Nasihat yang diucapkan Gus Mus kepada dirinya adalah: 1). "Janganlah menjadi orang yang jika senang, terlalu senang, dan jika benci, terlalu benci. Nanti Anda tidak bisa berbuat adil," 2) "Jangan menghakimi dan memvonis seseorang sebelum mengenalnya."

Kendati Gus Mus sendiri tidak ingin menuntut apa-apa dari Pandu, Bahtiar dan Hasan Albetas, bahkan menganggap tidak ada yang perlu dimaafkan, Pandu dkk. tetap datang sowan untuk meminta maaf. Bagi Gus Mus, kesalahan Pandu dkk. mungkin hanyalah menggunakan "bahasa khusus" yang digunakan di tempat umum. Ini tweet Gus Mus:

Tweet Gus Mus memaafkan Pandu Wijaya Ning Iyah, salah putri Gus Mus, menceritakan ketika abahnya ndawuhi (memberikan nasihat) kepada tamu-tamu itu. Ini dawuh Gus Mus ke mereka, "nomerku catet yo.. awakmu nek arep muring2 apa meh misuhi aku kari wa.. dadi wong2 gak ana sing reti/ nomorku catat ya, kalau kamu ingin ngamuk-ngamuk apalagi menghardik, tinggal WA saja aku, jadi orang-orang tidak ada yang tahu," tulis Ning Iyah dalam WA menirukan perkataan abahnya, sekitar pukul 5. 24 PM (25/11/2016).

Melihat Abahnya yang tabah ke penghinanya itu, Ning Iyah hanya mengucap, "ya Allah.....Abah". Sepertinya, Ning Iyah sedang melihat Abahnya sedang memberikan teladan baik kepada siapa pun.

Bukan hanya itu, Gus Mus juga bersedia foto selfie bersama Pandu Wijaya dan kawan-kawan yang telah menghinanya. Foto-foto ini didapatkan Santriwati Cantik dari beberapa group santri yang beredar serta dari akun Facebook M Dhofarul Muttaqqiin. [Santriwati Cantik/ab]

Sedeku: Pandu Wijaya (kiri) sedang mendengarkan dawuh Gus Mus

Minta Maaf: Bahtiar (dua dari kiri) sowan ke Gus Mus Dari kiri: Pandu Wijaya, Gus Mus dan Hasan Albetas

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/11/ini-cara-maki-maki-ke-gus-mus-sesuai-saran-beliau.html

Senin, 25 Juli 2016

Klaim Logo NU untuk Annas, KH Athian Ali Ditegur

Acara Pengukuhan dan Pelatihan Pengurus Aliansi Nasional Anti-Syiah (ANNAS) yang akan digelar pada Ahad, 22 November 2015, di Aula KONI Gelanggang Olahraga Kota Bogor dirundung masalah. Sebab di dalam undangan tersebut mencantumkan logo organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU). Membaca berita tersebut, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Barat (PWNU-Jabar) H. Ki Agus Zaenal Mubarok langsung angkat bicara.

Klaim Logo NU untuk Annas, KH Athian Ali Ditegur
Klaim Logo NU untuk Annas, KH Athian Ali Ditegur


“Saya melihat pada brosur yang beredar di media online itu tercantum logo Nahdlatul Ulama tanpa menyertakan nama daerah tertentu. Ini bisa menjadi masalah karena dengan begitu muncul seakan-akan itu organisasi NU secara nasional. Kedua, PCNU setempat (Kota Bogor-Red) juga tidak mengetahui apalagi terlibat dalam acara tersebut,” ujarnya kepada Katakini.com, Jumat 20/11/2015.

Tokoh NU Jabar yang biasa dipanggil Pak Deden tersebut berpesan kepada panitia acara, terutama kepada KH. Athian Ali (Ketua ANNAS-Red) agar tidak mengklaim organisasi NU untuk kepentingan gerakannya. Apalagi gerakan itu tidak sejalan dengan PBNU.

Pengajar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran itu memberi pandangan, untuk menjadi besar dan mendapat tempat di masyarakat NU dan Muhammadiyah itu tidak sebatas memakai acara gelar deklarasi dan penggalangan seperti acara politik melainkan tumbuh berkembang dari rahim pendidikan, sosial dan kultural.

“Besarnya NU selain karena para aktivisnya, para kiai-kiai itu mendidik masyarakat dari pesantren dan madrasah. Selain itu NU juga lekat dengan kegiatan sosial dan gerakan kultural. Dan lebih penting lagi Pak Kiai Athian Ali harus paham, NU besar karena sikap sabar, bukan karena sikap emosional apalagi memakai tindakan barbar seperti teror dan kekerasan."

Deden menambahkan, Organisasi NU juga tidak besar karena sering publikasi di media apalagi hanya publikasi aliansi dengan deklarasi. Menurutnya, Bangsa Indonesia itu terwujud dan besar bukan karena acara proklamasi 17 Agustusnya, melainkan perjuangannya pemimpin dan rakyatnya dalam masa panjang melalui dan yang lebih penting lagi adalah kontribusi kepada bangsa dan negara.

“Itulah mengapa NU tetap menarik masyarakat karena NU dengan Islam Nusantara-nya lebih menekankan pentingnya Islam yang partisipatif ketimbang Islam yang aspiratif. Islam partisipatif itu memberi, sedangkan Islam aspiratif itu meminta atau menuntut. Apakah kita orang Islam itu kerjaannya hanya meminta dan menutut saja tanpa mau memberi?,” terangnya memberikan masukan kepada kelompok yang oleh Kiagus disebut sebagai kelompok Islam skriptual dan simplistis itu.

Kepada kelompok KH.Athian Ali itu Kiagus berharap agar mereka segera melakukan klarifikasi secara terbuka. “Jika tidak, itu berarti memang ada kesengajaan untuk memanfaatkan NU. Dan itu akan menjadi masalah besar di masyarakat, ”pungkasnya. [Viv/Rahmat].

Dari : http://www.dutaislam.com/2015/11/klaim-logo-nu-untuk-annas-kh-athian-ali.html

Rabu, 23 April 2014

Habib Luthfi: Saya Orang Indonesia

Kudus, Santriwati Cantik. Rois Am Jamiyyah Ahlith Thariqah al-Mutabaroh an-Nahdliyyah (Jatman) Habib Luthfi bin Yahya menegaskan sebagai orang yang dlahirkan di muka bumi negara kesatuan republik ini harus berani menunjukkan jati dirinya menjadi orang Indonesia. Sebab, kekuatan nasionalisme itu berasal dari kebanggaan terhadap bangsa sendiri.

Meskipun saya keturunan Arab, tapi tidak bangga bangsa Arab. Harus tegas berani mengatakan saya orang Indonesia, tandas Habib dalam acara Ansor Bersholawat yang diadakan PC GP Ansor Kudus di Gedung Graha Mustika Getas Pejaten Kudus, Senin (20/5) malam.

Habib Luthfi: Saya Orang Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Luthfi: Saya Orang Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)


Habib Luthfi: Saya Orang Indonesia

Habib asal Pekalongan menandaskan meskipun keturunan bangsa lain seperti Arab, China atau lainnya, namun karena lahir di Indonesia, harus menunjukkan identitasnya sebagai bagian dari Indonesia.

Nabi Muhammad sudah mencontohkan kalau cinta bangsa Arab harus tunjukkan cinta tanah airnya. Nabi saja tegas, jadi kita harus tegas bangga Indonesia.

Santriwati Cantik

Ia merasa prihatin banyak produk-produk asing banyak beredar di Indonesia. Habib mencontohkan buah-buahan dan nama hewan di Indonesia banyak bernama negara lain seperti jambu Bangkok, ayam Bangkok maupun ayam Arab dan lainnya.

Kita harus bangga dengan produk-produk dalam negeri. Tunjukkan Indonesia menjadi tanah kita yang subur loh jinawe katakan ini buah durian dari Jepara, tegasnya seraya mencontohkan.

Santriwati Cantik

Habib juga mengajak umat untuk selalu rukun menjaga diri sebagai orang Indonesia yang berhaluan Islam Aswaja.

Dinamika pilihan politik maupun golongan boleh berbeda, tapi kita harus ingat bangsa Indonesia, Ingat Aswaja, tandasnya lagi.

Dalam memerdekakan bangsa ini, tutur Habib, bukan saja segelintir tokoh tapi banyak ulama maupun tokoh yang berlatar belakang suku agama berjuang dari penjajah penjajah dan kebodohan. Oleh karenanya, generasi sekarang hanya dituntut andil mengisi kemerdekaan.

Dengan andil kita semua, akhirnya kita bisa menjadi bangsa yang tidak mengecewakan tokoh maupun ulama pendahulu yang turut berjuang, pungkasnya.

Pengajian umum dalam rangka peringatan harlah ke- 79 GP Ansor ini dihadiri juga Ketua Umum GP Ansor H Nusron Wahid, Ketua PP PTNU H. Noor Ahmad dan para habaib serta kiai Kudus lainnya.

Redaktur : Mukafi Niam

Kontributor: Qomarul Adib

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/44616/habib-luthfi-saya-orang-indonesia

Santriwati Cantik

Senin, 09 September 2013

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Jakarta, Santriwati Cantik. Salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong Tangerang Selatan meraih beasiswa dari Hokkaido University Jepang. Siswi bernama Medina Janneta El Rahman yang masih duduk di kelas 3 ini dipastikan mendapat kesempatan belajar di negeri sakura setelah ada pengumuman di website kampus tersebut.

Kabar itu disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Masud, Jumat (24/3) malam. Alhamdulillah berkat doa keluarga besar, Medina lulus dan diterima dengan beasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jepang, yakni Hokkaido University. Saat ini, Medina belum tahu karena di pondok tidak bisa akses internet, ujarnya kepada Santriwati Cantik melalui telepon pintar.

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)


Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Masud mendapat kepastian kabar tersebut langsung dari situs resmi Hokkaido University. Karena Medina sedang tidak bisa mengakses internet di pondok, sementara dia cemas atas hasil pengumuman yang mestinya diumumkan online Rabu (22/3).

Dia lalu minta tolong saya buka situs Hokkaido University. Ternyata setelah saya cek beberapa kali baru malamnya pengumuman itu bisa saya akses. Alhamdulillah sujud syukur tidak lupa saya lakukan dengan ibunya Medina, ungkap Guru Besar UIN Walisongo ini penuh suka cita.

Santriwati Cantik

Santriwati Cantik

Pengumuman tersebut berbunyi, Congratulation for the third grade student who passed the selection of Hokkaido University (Hokudai) Japan 2017/1018 academic year. Name, Medina Janneta El Rahman, major: Integrated Science Program (ISP) , course details: Program includes bachelors and master componens with the possibility of graduation in 5 years. Scholarship category: On progress.

Usai mengakses kabar tersebut, Masud pun menghubungi Medina melalui telepon pesantren. Awalnya saya telepon ke pondok susah nyambung. Akhirnya nyambung juga. Sempat saya takut-takutin dia, siap mental ya tidak bisa tidur dengar info papa dari Hokkaido. Insya Allah, Pak, kata dia. Dengar baik-baik, Nak. Medina diterima. Alhamdulillah. Lalu, kami pun tertawa bersama, tutur Masud sembari mengingatkan putrinya agar tidak lupa sujud syukur.

Doktor jebolan UCLA Amerika Serikat ini menambahkan, sebelum ke Jepang, putri satu-satunya itu berkeinginan untuk menyicil hafalan Quran di Kudus, Jawa Tengah. Ia senang sekali atas capaian pendidikan putrinya itu. Ia teringat tiga tahun silam saat menulis testimoni untuk anak gadisnya tersebut.

Medina itu anak yang smart, meski belum memaksimalkan kepintarannya. Belum fokus ke studi. Lebih sibuk dengan kegiatan ekskul, sampai jarang punya akhir pekan. Yang lebih dominan lagi, dia sangat mandiri dalam menjaga diri, sampai-sampai pernah ke klinik untuk operasi kecil tanpa memberi kabar dan tanpa ditemani orang tua. Lucunya, pihak klinik mengira Medina mahasiswi padahal baru tingkat SMP, tutur Masud seperti tulis di buku diarynya.

Bapak empat anak ini mengaku terharu atas minat dan kemampuan Medina dalam menguasai bahasa asing, yakni Jepang dan Inggris. Terutama bahasa Jepang. Dia belajar sendiri. Karena memang tidak ada pelajaran bahasa Jepang di SMP-nya itu. Saya menduga karena dia sangat mencintai anime dan artis Jepang, ungkap suami Ella Nurlaila ini. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/76427/siswi-man-ic-serpong-ini-lolos-ujian-masuk-hokkaido-university-jepang

Selasa, 28 Mei 2013

Cerita KH Arwani Amin Kudus Saat Diledek Arwani Edan

KH Arwani Amin adalah sosok kiai Qur'an pengasuh Pesantren Yanbu'ul Qur'an yang sangat dihormati di Kudus dan sekitarnya. Selain terkenal alim, Mbah Arwani juga dikenal memiliki akhlak mulia hingga dikenal sebagai "kiai sahe/ kiai serba mengucap bagus" kepada siapa pun karena keluhuran budi dan prasangka baiknya.

Cerita KH Arwani Amin Kudus Saat Diledek Arwani Edan
Cerita KH Arwani Amin Kudus Saat Diledek Arwani Edan


Ceita 1:

Suatu saat KH Arwani Amin keliling lokasi pondok didampingi KH. Muhammad Manshur. Secara tidak sengaja, tiba-tiba ada seorang santri yang melempar kulit pisang dari jendela kamarnya. Parahnya kebetulan tepat mengenai pipi Mbah Kiai Arwani. Sontak Kiai manshur yang derekke beliau marah bukan kepalang.

"Sur, wis awakmu ora usah ngono. Wis ben jarke wae aku yo ora opo-opo, awakmu meneng wae. Ngono wae deknen yo wis wedi neni/ Sur, sudah, kamu jangan begitu. Sudah, biarkan saja aku tidak apa-apa kok, kamu diam saja. Gitu aja dia ketakutan sekali kok," dawuh KH Arwani.

Cerita 2:

Awal mula KH Arwani mengadakan kegiatan thoriqoh di Masjid Kwanaran ada sebagian penduduk sekitar tidak suka. Bahkan saking tidak sukanya, ada seorang yang menulis di dinding tembok, "Arwani Edan". Kiai Manshur yang sering nderekke Mbah Arwani, bergegas hendak menghapusnya, tapi KH Arwani malah melarang.

Kiai Arwani mengatakan, "Sur, ora usah dihapus sik. Jarno wae sik. Deknen ben marem ngerti aku wis moco tulisane/ Sur, jangan dihapus dulu. Biarkan saja dulu. Biar dia puas kalau aku sudah membaca," kata Kiai Arwani ke Kiai Mansur.

Cerita 3: Seorang sopir menyetel musik. Kiai Mansur yang derekke beliau hendak menegur, mengingatkannya bahwa ada simbah kiai di situ. KH Arwani dawuh "Wis jarno wae, ben ora ngantuk/ Sudah, biarkan saja, biar tidak ngantuk," balas Mbah Arwani.

Ketiga cerita di atas ditulis dari keterangan KH Musthofa Imran SHi, Kepala Madrasan Aliyah (MA) TBS Kudus, diriwayatkan dari KH Muhammad Mansur, putra angkat kesayangan Mbah Arwani yang selalu mendampingi beliau dalam banyak kesempatan. [Santriwati Cantik]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/cerita-kh-arwani-amin-kudus-saat-diledek-arwani-edan.html

Jumat, 03 Mei 2013

KH Syaroni: Ciri Haji Mabrur, Tidak Berbuat Maksiat

Kudus, Santriwati Cantik. Haji mabrur adalah sebuah impinan setiap orang dalam menunaikan ibadah di tanah suci Makkah. Menurut Mustasyar PBNU KH Syaroni Ahmadi, di antara tanda kemabruran seseorang adalah bertambahnya kebaikan dalam diri penyandang predikat tersebut. Orang yang hajinya mabrur tidak akan mengulang perbuatan maksiat.

"Tetapi meraih haji mabrur itu sulit, makanya butuh kehati-hatian dan ketelitian. Kalau masih berbuat kemaksiatan berarti hajinya tidak mabrur," katanya pada saat memberikan tausiyah pada Walimatus Safar di kediaman alumni IPNU Andoko Desa Demaan Kota Kudus, Jawa Tengah, (28/8).

KH Syaroni: Ciri Haji Mabrur, Tidak Berbuat Maksiat (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Syaroni: Ciri Haji Mabrur, Tidak Berbuat Maksiat (Sumber Gambar : Nu Online)


KH Syaroni: Ciri Haji Mabrur, Tidak Berbuat Maksiat

Mengutip sebuah hadits Nabi, KH Syaroni menegaskan bahwa tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali pasti masuk surga. Oleh karenanya, haji mabrur mesti menjadi tujuan para calon haji.

"Apalagi untuk bisa berangkat haji, daftarnya harus antre puluhan tahun lamanya. Sangat eman (sayang sekali) bila tidak meraih haji mabrur," tandas ulama kharismatik asal Kudus ini.

Santriwati Cantik

Pernyataan senada disampaikan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama (KBIHNU) Kudus H. Shodiqun. Dikatakan, KBIHNU akan berusaha membantu membimbing jamaahnya mulai dari manasik haji hingga mendampingi di tanah suci.

Santriwati Cantik

" Harapannya, jamaah bisa menunaikan rukun dan wajib haji secara benar dan tertib sehingga betul-betul pulang ke tanah air nantinya menyandang haji mabrur," katanya kepada Santriwati Cantik di sela-sela Musyawarah Kerja Cabang NU Kudus, Ahad (31/8). (Qomarul Adib/Mahbib)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/54214/kh-sya039roni-ciri-haji-mabrur-tidak-berbuat-maksiat

Santriwati Cantik

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Santriwati Cantik sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Santriwati Cantik. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Santriwati Cantik dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock