Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Santri. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Juli 2016

Mantan Gubernur Jateng: Ini Waktu Tepat (Golden Time) Menunjukkan Nahdliyyin Cinta NKRI

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersalaman dengan KH Hanief Ismail Lc, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang usai mengikuti Silaturahmi Forum Mustasyar di kediaman Dr KH Muslihan Jalan Gondomono no-2 Kokrosono Semarang, belum lama ini Santriwati Cantik - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang menegaskan akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melawan berkembangnya sikap dan perilaku intoleransi di masyarakat.

Mantan Gubernur Jateng: Ini Waktu Tepat (Golden Time) Menunjukkan Nahdliyyin Cinta NKRI
Mantan Gubernur Jateng: Ini Waktu Tepat (Golden Time) Menunjukkan Nahdliyyin Cinta NKRI


Apabila perilaku intoleransi dibiarkan membudaya akan membahayakan ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyarariyah. Pada akhirnya akan membahayakan persatuan dan kesatuan serta kedaulatan NKRI.

''Makanya di tahun 2017 ini kami akan memperkuat pengkaderan melalui pendidikan kader berbagai jenjang untuk mengembangkan sikap tasamuh atau toleran, menghargai perbedaan dan pluralisme dan menjadi garda terdepan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),'' tegas KH Hanief Ismail Lc, Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang

Dia mengatakan hal itu dalam silaturahmi Forum Mustasyar di kediaman Dr KH Muslihan Jalan Gondomono no.2, Kokrosono Semarang belum lama ini.

Ketua Tanfidziyah KH Anasom M.Hum menjelaskan, Silaturahmi Mustasyar diselenggarakan untuk kali pertama dalam rangka mendengarkan masukan, saran dan kritik bagi pengurus agar dalam menjalankan roda organisasi makin terarah dan tepat sasaran.

''Kami sengaja hadirkan para sesepuh agar memberikan kritik dan masukan serta saran kepada pengurus. Dan alhamdulillah semua masukan itu sangat bermanfaat,'' kata dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo itu.

Hadir pada acara itu antara lain Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mantan Gubernur Jateng Drs H Ali Mufiz MPA, Drs KH Ahmad Hadlor Ikhsan, pengusaha konfeksi KH Mustain, KH Samhudi dan tuan rumah Dr KH Muslihan.

Menurut Kiai Hanief Ismail, PCNU akan bicara ajaran Ahlussunnah Waljamaah yaitu perilaku tasamuh, (toleran), tawazun, dan i'tidal menjaga keseimbangan dan keadilan. ''Sungguh belakangan umat merasa risau dengan ucapan maupun sikap dan perilaku sejumlah orang yang mengabaikan toleransi (intoleran). Ini sangat berbahaya dalam rangka keutuhan NKRI. Sebab sejak awal NKRI dibangun dalam kebhinekaan dan kemajemukan,'' katanya.

Selain perilaku intoleransi yang harus dihadapi adalah faham radikal (tathorruf). Menurut Kiai Hanief, sikap radikal harus dilawan dengan ajaran Islam wasyatiyah atau moderat. ''Kita ini umat Islam yang hidup dan tumbuh di Indonesia. Jadi budaya dan adat istiadat harus dijaga dengan baik. Tidak usah memaksakan perilaku dan budaya impor untuk berkembang di Indonesia,'' tegasnya.

Golden Time

Anggota Mustasyar Drs H Ali Mufiz MPA meminta agar Nahdlatul Ulama jangan pernah berhenti menyuarakan Islam Rahmatan lil alamin. Ajaran Islam yang memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta.

''Jangan biarkan sikap intoleransi dan perilaku radikal berkembang di Indonesia khususnya di Semarang. Siapkan Ansor, Banser, Fatayat, IPNU dan IPPNU untuk berada di garis terdepan bicara soal Islam wasyathiyah atau moderat dan toleran (tasamuh). Dengan begitu otomatis mereka sudah menjaga kedaulatan NKRI,'' tegasnya.

Mantan Gubernur Jateng itu mengakui gerakan yang ingin menyeret ke arah perpecahan dan disintegrasi bangsa sangat jelas terlihat dan dirasakan baik dari arah kanan maupun kiri.

Menurut dia saat ini waktu yang paling tepat (golden time) bagi NU untuk menunjukkan kepada bangsa dan negara tentang kecintaan warga nahdliyyin kepada NKRI.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan terima kasih kepada para kiai dan alim ulama NU yang terus bersama-sama pemerintah membangun bangsa melalui berbagai kegiatan di masyarakat.

Dia memaparkan beberapa kegiatan besar yang akan dilakukan Pemkot Semarang yaitu Pembangunan Pasar Johar dan mengembalikan Pusat Alon-alon Kota Semarang, Kampung Bahari, Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas, Bandara Ahmad Yani, Jalan Tol Batang-Semarang dan Semarang-Demak.

Dia meminta para alim ulama NU ikut mengawasi jalannya pemerintahan sehingga apabila terjadi kekeliruan bisa segera diatasi dengan segera tanpa menimbulkan kegaduhan seperti di daerah lain. [Santriwati Cantik/ agus fathuddin yusuf]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/mantan-gubernur-jateng-ini-waktu-tepat-menunjukkan-nahdliyyin-cinta-nkri.html

Sabtu, 23 April 2016

Madrasah Kader NU untuk Peningkatan Kapasitas Intrukstur di PWNU dan PCNU

Jakarta, Santriwati Cantik. PBNU menggelar Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan pertama di Pondok Pesantren Al-Tsaqofah, Jakarta mulai Selasa (6/9) sampai Rabu (7/9). MKNU dibuka pagi tadi oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini dan sejumlah pengurus.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Sulthonul Huda MKNU diselenggarakan untuk peningkatan kapasitas instruktur dan narasumber yang nantinya bertugas melaksanakan kaderisasi di tingkat PWNU dan PCNU.

Madrasah Kader NU untuk Peningkatan Kapasitas Intrukstur di PWNU dan PCNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah Kader NU untuk Peningkatan Kapasitas Intrukstur di PWNU dan PCNU (Sumber Gambar : Nu Online)


Madrasah Kader NU untuk Peningkatan Kapasitas Intrukstur di PWNU dan PCNU

Ia menambahkan, metode yang digunakan dalam pengkaderan ini adalah dengan penyampaian input (pengantar) oleh narasumber yang kompeten. Kemudian dilanjutkan dengan pendalaman materi yang akan difasilitasi oleh Instruktur yang mumpuni.

Pada akhir pembahasan pendalaman akan diambil sebuah rumusan strategi untuk penguatan dan pengembangan materi menjadi sebuah implementasi gerakan, katanya ketika dihubungi Santriwati Cantik Selasa (6/9).

Santriwati Cantik

Santriwati Cantik

Menurut Sulthon, tujuan kegiatan tersebut adalah peneguhan ideologi Ahlussunah wal-Jamaah sebagai sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah antara ekstrem aqli (rasionalis) dan ekstrem naqli (skripturalis) yang bersumber Al-Quran dan Sunnah serta menggunakan kemampuan akal ditambah dengan realitas empirik (ijma dan qiyas).

Kedua, lanjutnya, meneguhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk membendung upaya-upaya yang saat ini ingin merongrong keutuhan negara.

Ketiga, membangun gerakan kolektif yang diikat dengan ukhuwwah atau solidaritas yang kuat (al urwatul wutsqo) sebagai perekat gerakan yang dibangun atas dasar menguji kesamaan pandangan mengenai realitas dan apa yang harus dilakukan dan layak diperjuangkan bersama-sama akan pentingnya perjuangan.

Beberapa materi yang akan disampaikan dan pokok bahasannya adalah Arah, Citacita dan Strategi Perjuangan NU 2015 -2026, Relasi NU terhadap Perkembangan Ideologi dan Gerakannya, Relasi dan Respon NU Terhadap Negara, Arah, Cita-cita dan Program Perjuangan NU 2015-2020, Strategi {embangunan dan Pemberdayaan Ekonomi NU.

Peserta kegiatan ini berjumlah 156. Mereka berasal dari utusan Pengurus Pleno PBNU dari Syuriyah dan Tanfidziyah berjumlah 60 orang, utusan badan otonom NU dan Lembaga NU berjumlah 32, masing-masing 3 orang. (Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/71021/madrasah-kader-nu-untuk-peningkatan-kapasitas-intrukstur-di-pwnu-dan-pcnu

Santriwati Cantik

Sabtu, 19 Juli 2014

Tidak Ada Alasan Melupakan Wayang

Jakarta, Santriwati Cantik. Kendala bahasa tidak dapat dinyatakan sebagai kendala utama dalam memahami wayang. Meski wayang menggunakan bahasa Jawa yang sulit dipahami remaja, ungkapan-ungkapan wayang masih dapat dipahami melalui ekspresi lakon, alur cerita, dan teks pembanding seperti komik wayang.

Demikian disampaikan Jadul Maula, salah satu pembicara dalam seminar Wayang dan Krisis Manusia Nusantara, Senin (17/11), di Ponpes Kaliopak, Piyungan, Bantul, Yogyakarta, sebagaimana rilis yang diterima Santriwati Cantik.

Tidak Ada Alasan Melupakan Wayang (Sumber Gambar : Nu Online)
Tidak Ada Alasan Melupakan Wayang (Sumber Gambar : Nu Online)


Tidak Ada Alasan Melupakan Wayang

Menurut Jadul, selama ini remaja dan masyarakat yang enggan belajar memahami wayang justru terlena dengan tradisi di luar dirinya. Tradisi rohani diri sendiri mestinya menjadi alat memahami kerohanian diri sendiri karena tiap manusia memiliki seribu cara menuju Tuhan.

Santriwati Cantik

Ini tidak adil lagi terhadap tradisi sendiri. Ingkar pada tradisi sendiri. Kita punya tradisi rohani dan tidak mau mengarah ke situ. Kita malah keluar. Krisisnya itu. Jatidiri, papar wakil ketua PWNU itu.

Pembicara lainnya, Katib Syuriah PBNU KH Yahya Staquf menyatakan, wayang adalah cara berdialog antara Jawa dan Islam. Selama ini, ladang peradaban Jawa selalu mengolah seni wayang. Dengan demikian, menurut mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini, wayang merupakan bagian dari Islam itu sendiri.

Santriwati Cantik

Ada hadis, Rasul, menyeru, bahwa Islam menyempurnakan akhlaq. Menyempurnakan di sana, secara maknawi bahasa Arabnya, berarti sempurna secara kualitatif, kata Yahya.

Sementara itu, pembicara yang berasal dari kalangan akademisi, Heddy Shri Ahimsa, menyatakan bahwa masyarakat Indonesia selayaknya bersyukur karena hidup di tengah tradisi wayang. Menurut dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM itu, dalang merupakan pelaku seni yang sangat menarik dibanding pertunjukan seni lainnya.

Tidak ada pertunjukan yang seperti dalang pertunjukan di dunia ini. Berdasarkan pengalaman saya, dalang itu harus melatih banyak jenis vokal, harus memadukan gerak, dan mengharmonikan visual serta suara dengan para pemain gamelannya, ungkap dia.

Seminar ini diadakan dari bagian Pekan Peringatan Pusaka Dunia (UNESCO 2003-2014) yang diadakan oleh Pondok Pesantren Kaliopak dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Gelaran ini akan diadakan hingga 6 Desember 2014. Keseluruhan acara diadakan di kawasan Ponpes Kaliopak. (Red: Mahbib Khoiron)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/55810/tidak-ada-alasan-melupakan-wayang

Santriwati Cantik

Senin, 09 September 2013

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Jakarta, Santriwati Cantik. Salah satu siswi Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Serpong Tangerang Selatan meraih beasiswa dari Hokkaido University Jepang. Siswi bernama Medina Janneta El Rahman yang masih duduk di kelas 3 ini dipastikan mendapat kesempatan belajar di negeri sakura setelah ada pengumuman di website kampus tersebut.

Kabar itu disampaikan Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abdurrahman Masud, Jumat (24/3) malam. Alhamdulillah berkat doa keluarga besar, Medina lulus dan diterima dengan beasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jepang, yakni Hokkaido University. Saat ini, Medina belum tahu karena di pondok tidak bisa akses internet, ujarnya kepada Santriwati Cantik melalui telepon pintar.

Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang (Sumber Gambar : Nu Online)


Siswi MAN IC Serpong Ini Lolos Ujian Masuk Hokkaido University Jepang

Masud mendapat kepastian kabar tersebut langsung dari situs resmi Hokkaido University. Karena Medina sedang tidak bisa mengakses internet di pondok, sementara dia cemas atas hasil pengumuman yang mestinya diumumkan online Rabu (22/3).

Dia lalu minta tolong saya buka situs Hokkaido University. Ternyata setelah saya cek beberapa kali baru malamnya pengumuman itu bisa saya akses. Alhamdulillah sujud syukur tidak lupa saya lakukan dengan ibunya Medina, ungkap Guru Besar UIN Walisongo ini penuh suka cita.

Santriwati Cantik

Santriwati Cantik

Pengumuman tersebut berbunyi, Congratulation for the third grade student who passed the selection of Hokkaido University (Hokudai) Japan 2017/1018 academic year. Name, Medina Janneta El Rahman, major: Integrated Science Program (ISP) , course details: Program includes bachelors and master componens with the possibility of graduation in 5 years. Scholarship category: On progress.

Usai mengakses kabar tersebut, Masud pun menghubungi Medina melalui telepon pesantren. Awalnya saya telepon ke pondok susah nyambung. Akhirnya nyambung juga. Sempat saya takut-takutin dia, siap mental ya tidak bisa tidur dengar info papa dari Hokkaido. Insya Allah, Pak, kata dia. Dengar baik-baik, Nak. Medina diterima. Alhamdulillah. Lalu, kami pun tertawa bersama, tutur Masud sembari mengingatkan putrinya agar tidak lupa sujud syukur.

Doktor jebolan UCLA Amerika Serikat ini menambahkan, sebelum ke Jepang, putri satu-satunya itu berkeinginan untuk menyicil hafalan Quran di Kudus, Jawa Tengah. Ia senang sekali atas capaian pendidikan putrinya itu. Ia teringat tiga tahun silam saat menulis testimoni untuk anak gadisnya tersebut.

Medina itu anak yang smart, meski belum memaksimalkan kepintarannya. Belum fokus ke studi. Lebih sibuk dengan kegiatan ekskul, sampai jarang punya akhir pekan. Yang lebih dominan lagi, dia sangat mandiri dalam menjaga diri, sampai-sampai pernah ke klinik untuk operasi kecil tanpa memberi kabar dan tanpa ditemani orang tua. Lucunya, pihak klinik mengira Medina mahasiswi padahal baru tingkat SMP, tutur Masud seperti tulis di buku diarynya.

Bapak empat anak ini mengaku terharu atas minat dan kemampuan Medina dalam menguasai bahasa asing, yakni Jepang dan Inggris. Terutama bahasa Jepang. Dia belajar sendiri. Karena memang tidak ada pelajaran bahasa Jepang di SMP-nya itu. Saya menduga karena dia sangat mencintai anime dan artis Jepang, ungkap suami Ella Nurlaila ini. (Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/76427/siswi-man-ic-serpong-ini-lolos-ujian-masuk-hokkaido-university-jepang

Senin, 04 April 2011

MATAN Bantu Siapkan Munas JATMAN di Kaltim

Samarinda, Santriwati Cantik. Ketua Umum Mahasiswa Ahlith Thariqoh Al-Mutabaroh An-Nahdliyyah (MATAN) KH Hamdani Muin melakukan kunjungan ke Samarinda, Kalimantan Timur untuk meninjau dan berkoordinasi bersama panitia daerah guna mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) JATMAN.

Kunjungan pada Rabu (18/03/2015) Hamdani yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Jamiyyah Ahlith Thariqoh Al-Mutabaroh An-Nahdliyyah meninjau langsung lokasi Munas yang akan diadakan pada 10-14 April 2015 mendatang.

MATAN Bantu Siapkan Munas JATMAN di Kaltim (Sumber Gambar : Nu Online)
MATAN Bantu Siapkan Munas JATMAN di Kaltim (Sumber Gambar : Nu Online)


MATAN Bantu Siapkan Munas JATMAN di Kaltim

Pada kesempatan itu dosen Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ini berkoordinasi dengan pihak terkait di antaranya Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) dan Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Ia memberikan perhatian khusus terhadap kader-kader MATAN di wilayah (Kalimantan Timur) dengan mengadakan forum khusus dan sekaligus konsolidasi organisasi. Kader MATAN yang berasal dari sekitar kota Samarinda itu berkumpul di kompleks Islamic Center untuk mendengarkan pengarahan dan bertemu langsung menghadap beliau sebagai Panglima Tinggi MATAN.

Santriwati Cantik

Santriwati Cantik

Di hadapan mereka, Hamdani menegaskan bahwa MATAN merupakan Lajnah Mustakilah dari Jamiyyah Ahlit Thariqoh Al-Mutabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN) yang juga merupakan Banom dari Nahdlatul Ulama. Dengan kata lain, kader MATAN sudah pasti cinta NU dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Sementara Wakil Ketua Pengurus Wilayah MATAN Kalimantan Timur Abdul Khohar yang juga hadir pada malam itu mengatakan bahwa yang ada di dalam otak dan hati para kader MATAN itu semuanya demi Islam rahmatan lil alamin (Aswaja) dan NKRI sudah pasti harga mati.

"Suatu kebanggaan bagi saya karena dapat keberkahan, anugerah yang sangat besar menjadi bagian dari MATAN, terutama kader thariqoh yang diakui dan ditegaskan secara lantang oleh beliau Abah Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, bahwa anak MATAN adalah muridnya secara sah, katanya.

Hal ini, kata dia, tidak pernah didapatkan di organisasi lain, dimana gurunya adalah para kiai dan habaib, penerus perjuangan Rasulullah Shollallohu Alaihi wa Alihi wa Shohbihi wa Sallam.

Melalui pesan singkat, Ketua PW MATAN Kaltim Muhammad Idris menyatakan siap menyambut dan berusaha berkhidmat kepada seluruh peserta Munas utamanya para mursyid untuk menyukseskan acara MUNAS JATMAN 2015 ini.

Ini merupakan sejarah pertama keterlibatan MATAN dalam kancah MUNAS JATMAN yang juga diundang pengurus MATAN Se-Indonesia. Marhaban ahlan wa sahlan bichuduri mursyidin", tegas Idris dalam pers rilisnya. (Red Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/58339/matan-bantu-siapkan-munas-jatman-di-kaltim

Rabu, 02 September 2009

Kapolri Tito Karnavian: Islam Nusantara Bisa Mencegah Radikalisasi Kelompok Teroris

Santriwati Cantik - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengatakan, upaya penanggulangan terorisme tidak akan berhasil jika hanya dilakukan melalui ranah penegakan hukum.

Kapolri Tito Karnavian: Islam Nusantara Bisa Mencegah Radikalisasi Kelompok Teroris
Kapolri Tito Karnavian: Islam Nusantara Bisa Mencegah Radikalisasi Kelompok Teroris


Menurut Tito, saat ini diperlukan adanya ideologi tandingan yang bersifat moderat untuk meredam maraknya penyebaran pemahaman radikalisme di masyarakat.

"Terorisme tidak bisa ditangkal hanya dengan menangkap dan menembak pelaku. Counter ideologi dilakukan dengan memoderasi narasi radikal mereka," ujar Tito dalam acara diskusi 'Simposium Deradikalisasi' di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2017).

Tito menuturkan, peran para ahli agama sangat diperlukan untuk membantu pemerintah memberantas terorisme. Pasalnya, penyebaran paham radilkal kerap dilakukan oleh kelompok teroris melalui narasi ideologi dengan mengutip ayat-ayat kitab suci yang multitafsir.

Dia mencontohkan konsep Islam Nusantara di kalangan Nahdlatul Ulama merupakan salah satu contoh ideologi tandingan. Jika dilakukan secara intensif, kata Tito, maka konsep Islam Nusantara mencegah upaya radikalisasi kelompok teroris.

"Bisa juga dengan penyebaran ideologi tandingan contoh Islam Nusantara. Ini yang harus intens karena Islam Nusantara itu kan moderat dan berlandaskan kearifan lokal," tutur Tito.

Namun, Tito menyayangkan penyebaran ideologi tandingan tersebut terkendala dengan adanya fenomena silent majority. Meski kelompok moderat jumlahnya banyak, tetapi mereka cenderung diam ketika menemukan paham radikalisme menyebar di masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, pengamat terorisme Al Chaidar mengatakan, program deradikalisasi yang penting dilakukan adalah kontra wacana. Cara tersebut pernah dilakukan oleh pemerintah Spanyol untuk meredam kelompok radikal yang menggunakan ayat-ayat kitab suci.

"Ini sama seperti di Indonesia. Wacana yang diturunkan membutuhkan interpretasi dan monolitik. Tapi di sini tidak ada yang melawan. Maka NU dan Muhammdiyah yang paling berpotensi karena umatnya banyak," ujar dia. [Santriwati Cantik]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/kapolri-tito-karnavian-islam-nusantara-bisa-mencegah-radikalisasi-kelompok-teroris.html

Kamis, 27 Agustus 2009

Sandiwara Ahok Dipeluk Sang Kakak Lagi Nangis

Santriwati Cantik - Beredar foto seorang perempuan memeluk Ahok yang sedang sedih karena kasus hukum dugaan penistaan agama. Menurut berita di Detikcom, nama perempuan tersebut adalah Nana Riwayatie, kakak angkat Ahok.

Sandiwara Ahok Dipeluk Sang Kakak Lagi Nangis
Sandiwara Ahok Dipeluk Sang Kakak Lagi Nangis


Dalam berita yang beredar di media-media online, adegan mengharukan tersebut terjadi pasca sidang. "Usai sidang, wajah Ahok pun masih tampak sedih. Kakak angkat Ahok, Nana Riwayatie, sampai memeluk Ahok dari belakang dan menenangkannya," tulis Detikcom kemarin (13/12/2016).

Namun, di media sosial, ada caption yang menyebutkan kalau foto tersebut terjadi sebelum persidangan. Perempuan berjilbab merah dengan pakaian warna biru tersebut tidak menampakkan wajahnya dalam foto.

Di media-media lain pun, tidak ada foto di ruangan tersebut yang diambil dari sisi yang berbeda. Fotonya tunggal, adegan pelukan cuma ada dua yang didapatkan Santriwati Cantik. Ini dua foto tanpa penampakan wajah perempuan tersebut.

Foto Ahok dipeluk kakak (1) Foto Ahok dipeluk kakak (2) Santriwati Cantik tidak berhasil menemukan siapa sumber pertama pemilik foto Ahok dipeluk tersebut. Jawapos.com yang membuat berita tersebut hanya menyebut kalau foto itu awalnya hanya beredar di kalangan wartawan. "Melalui foto yang beredar di kalangan wartawan....", tulis Jawapos.com.

Demikian juga Poskotanews.com. Foto yang dimuat di situs tersebut hanya menyatakan, "Foto ini beredar di grup Whatsapp wartawan. Tampak seorang polisi ikut duduk di sisi lainnya dari kakak beradik itu," terang situs tersebut.

Sekelas Detikcom juga hanya membuat berita dari sumber foto yang tidak jelas. "Dari foto yang diperoleh detikcom, Selasa (13/12/2016), Ahok tampak terduduk di salah satu ruangan di gedung lama PN Jakpus, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat. Wajahnya tampak sedih," begitu Detikcom mengulas.

Sementara, komentar Nana bukan diperoleh dari yang bersangkutan, tapi dari pengacara. "Kak Nana bilang 'Sabar dan tetap tenang. Semua sudah diatur Tuhan'," kata pengacara Ahok, Ronny Talapessy menirukan ucapan Nana usai sidang di gedung lama PN Jakpus, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016)," lanjut berita di Detikcom.

Karena sumber fotonya tidak jelas itulah, kalangan Anti Ahok menyebut kalau foto tersebut hanyalah sandiwara politik untuk pencitraan Ahok di mata publik. Mereka tidak percaya jika shoot kamera foto tersebut diambil tanpa sengaja sesuai angle adegan seperti nampak dalam foto.

Bahkan ada keterangan yang menyebutkan kalau Nana, kakak Ahok adalah perempuan yang pura-pura tampil berjilbab hanya untuk beradegan foto. Nana disebut mereka datang jauh-jauh dari Amerika untuk tujuan foto nangis dengan Ahok, yang menurut mereka, diambil bukan di persidangan, bahkan sebelum sidang dilakukan. Ini pendapat anti Ahok.

Adegan foto Ahok dipeluk kakak Menurut foto di atas, Nana adalah artis sinetron yang pernah membintangi Tiga Dara Mencari Cinta (1980) dan Tomboy (1981). Ada persiapan adegan juga, "kamera, roll, action!", lengkap dengan laki-laki yang siap menshoot fotonya itu.

Foto Ahok masih di ruang foto ia dipeluk kakaknya. Kakak Ahok berfoto Di grup WhatsApp Ukhuwah Islamiyah juga ada yang berpendapat nyinyir kepada kakak Ahok tersebut. Entah karena benci Ahok atau dia kenal kakaknya, sampai ada yang memajang foto kakak Ahok sedang beradegan yang menurut mereka tidak pantas, seperti penampakan di atas. Hati-hatilah dengan foto-foto tanpa sumber jelas. [Santriwati Cantik]

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/12/sandiwara-ahok-dipeluk-sang-kakak-lagi-nangis.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Santriwati Cantik sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Santriwati Cantik. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Santriwati Cantik dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock