Klaten, Santriwati Cantik. Memilih calon wakil rakyat dan pemimpin dalam Pemilu, merupakan hak bagi seorang warga. Namun, terkadang seorang warga justru memilih untuk tidak menggunakan hak pilihnya alias golput.
Fenomena golput ini, menurut Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kabupaten Klaten, Syamsul Bakri, bukanlah sebuah jalan yang tepat untuk ditempuh.
![]() |
Lakpesdam Klaten: Golput Bisa Memunculkan Masalah Baru (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lakpesdam Klaten: Golput Bisa Memunculkan Masalah Baru
Alih-alih sebagai pemecah masalah, golput ini justru dapat menjadi masalah baru, terang Syamsul saat menjadi narasumber diskusi yang diselenggarakan Lembaga Kajian Pemikiran Islam Darul Afkar (Elkapida), di Unwidha Klaten, Jawa Tengah, Kamis (28/3).Menurut Syamsul, sebagian masyarakat memilih golput karena apatis dengan dunia politik dan gerah dengan ulah para politikus busuk. Sekalipun demikian, mestinya masyarakat tetap memilih, ujarnya.
Santriwati Cantik
Diibaratkan olehnya pemilu ini seperti menu makanan. Hidangan politik ini, seluruh menunya mungkin tidak menarik dan bahkan mengandung racun. Tapi, mari kita makan yang bakterinya paling sedikit, tutur pengasuh Pesantren Darul Afkar itu. (Ajie Najmuddin/Mahbib)Santriwati Cantik
Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/51090/lakpesdam-klaten-golput-bisa-memunculkan-masalah-baruSantriwati Cantik
EmoticonEmoticon